BLOGGER INDONESIA Solo Sholat: Sholat Sunnah Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Senin, 04 September 2017

Sholat Sunnah Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Sholat Sunnah Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Dalam Islam, ada dua penyebutan untuk gerhana, yaitu kusuf dan khusuf. Secara makna, kusuf digunakan untuk gerhana matahari dan khusuf digunakan untuk gerhana bulan. Penyebutan dua nama ini dipakai oleh kalangan fuqosha’. Namun terkadang, ada penggunaan kata kusufaini dan khusufaini yang keduanya bermakna dua gerhana, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.
Saat terjadinya gerhana, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah gerhana. Rasulullah SAW bersabda:
“sesungguhya matahari dan bulan merupakan dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dan keduanya tidak akan mengalami gerhana karena sebab kematian dan kelahiran seseorang.  Jika kalian meliatnya (kedua gerhana) maka berdoalah kepada Allah dan kerjakanlah sholat hingga hilang gerhananya.” - HR. Muslim.
Sholat kusuf Asy-syams atau sholat sunnah gerhana matahari hukumnya ialah sunnah muakkadah dan dilakukan secara berjamaah. Untuk sholat khusuf Al-qomar atau sholat sunnah gerhana bulan, ada perbedaan pendapat dari para ulama. Sebagian ulama berpendapat bahwa sholat gerhana bulan dilakukan sendiri-sendiri, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa sholat gerhana bulan dilakukan secara berjamaah sebagaimana sholat gerhana matahari.
Dr. Wahbah Az Zuhaili mengatakan, “sholat gerhana, baik matahari maupun bulan, bisa dilakukan dengan  berjamaah atau pun sendiri-sendiri, baik sirr maupun jahr, dengan khutbah maupun tanpa khutbah sesuai rincian (perbedaan pedapat) pada masing-masing madzhab. Namun mengerjakannya di Masjid secara berjamaah lebih utama karena Rasulullah pernah melakukannya demikian (jamaah di Masjid)”.
Tata cara sholat gerhana matahari dan gerhana bulan sama, hanya berbeda di niatnya.
Niat sholat gerhana matahari yaitu:
Usholli Sunnatan Likusuufis Syamsi Roka’taini Lillahitaa’ala
Artinya: “Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala ”
Niat sholat gerhana bulan yaitu:
Usholli Sunnatan Likhusuufil Qomari Roka’taini Lillahitaa’ala
Artinya: “Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat karena Allah ta’ala”
Sholat gerhana dilakukan tanpa adzan dan iqomah. Sebelum pelaksanaannya dianjurkan membaca As Sholat Jamiatan oleh perwakilan jamaah.

Lihat juga: Harga Karpet Masjid di Solo 2017
Sholat gerhana terdiri dari 2 rakaat dengan  empat rukuk.
1.      Rakaat pertama
a. Berdiri pertama membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan surat lainnya. Disunnahkan membaca surat Al Baqoroh atau yang sepanjang Al Baqoroh.
b.  Rukuk dan i’tidal
c.  Berdiri kedua membaca Al Fatihah dan surat yang lebih pendek dari Al Baqoroh, seperti surat Ali Imron yang memiliki 200 ayat.
d.  Rukuk dan i’tidal
e.  Sujud
f.   Duduk diantara dua sujud
g.  Sujud kedua
h.  Berdiri untuk rakaat ke dua
i.   Pada rakaat kedua pelaksanaannya sama dengan rakaat pertama, tetapi diakhiri dengan tasyahud dan salam.
j.  Berdiri ketiga, disunnahkan membaca surat yang lebih pendek dari Ali Imron, seperti surat An Nisa yang terdiri dari 150 ayat.
k.  Berdiri keempat membaca surat yang lebih pendek dari berdiri ketiga, yaitu sekitar 100 kata seperti surat Al Maidah.
Bacaan panjang pada keempat berdiri bukan wajib, namun disunnahkan untuk menunggu berakhirnya peristiwa gerhana.
Boleh Jahr (mengeraskan bacaan) dan sirr (memelankan bacaan).
Untuk khotbah, ada perbedaan pendapat dikalangan ulama, yaitu ada yang berpendapat khotbah sholat gerhana disyaratkan dan ada yang berpendapat tidak.
Demikian sekilas tentang gerhana, baik gerhana matahari atau gerhana bulan. Semoga bermanfaat.

Karpet Masjid untuk sholat lebih khusu', klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar